Akhirnya, setelah menunggu sekian lama, saya sampaikan hasil survey Golputers dalam pemilihan presiden 2014. Idenya sederhana, hanya ingin mengetahui, kemana sih suara kawan-kawan saya yang biasanya Golput  dalam pilpres ini. Secara banyak yang mengaku “gagal golput” gara-gara pilpres 😉

Nah, ternyata yang mengisi survey hanya 39 orang saja. Jauh dari harapan bisa mencapai dua ribu orang 😉 Karena itu jangan menggugat hasil survey ini ya…

Baiklah, dimulai dari alasan kenapa sih dalam pemilu legislatif 2014 lalu Golput? 78% mengaku tidak suka (tidak tertarik dan membenci) partai politik, diikuti oleh 18% yang tidak terdaftar dan sisanya memiliki kesibukan lain. Jadi rupanya sampel survey ini bukan penggemar partai politik. Mungkin bisa jadi masukan nih buat parpol.

Kemudian ketika ditanyakan apakah memilih dalam Pilpres 2014, 65% menyatakan memilih, sisanya tidak. Artinya Pilpres ini lumayan menggugah para Golputers untuk memberikan suaranya. Dari 35% yang teteup Golput, 43% beralasan karena tidak menyukai kedua pasang calon, 43% menyatakan “gagal memilih” karena aspek administratif (tidak terdaftar, ditolak tps, dll) serta sisanya karena memiliki kesibukan lain. Nah, jumlah pemilih bisa lebih besar jika saja 43% yang gagal memilih karena aspek administratif bisa diakomodasi.

Dari mereka yang memilih, 72% memilih Jokowi-Jk dan 28% menyatakan memilih Prabowo Hatta. 

Kita bedah profil pemilih setiap pasang calon ya.

Pemilih Prabowo-Hatta, memilih dengan alasan utama: Merasa Indonesia harus diselamatkan (33%), membela agama (22%), mencegah calon yang lain berkuasa (22%), mendukung calon yang dipilih (11%), dan menunaikan hak sebagai warga negara (11%).

Screen Shot 2014-07-21 at 3.20.21 PM Screen Shot 2014-07-21 at 3.20.32 PM

Pemilih Jokowi-JK, memilih dengan alasan utama: Mendukung calon yang disukai (41%), mencegah calon lain berkuasa (36%), dan merasa Indonesia harus diselamatkan (23%).

Menarik ya, pemilih yang biasanya golput sama-sama terpanggil untuk memilih. Pemilih Prabowo -Hatta ditandai dengan keberhasilan pasangan tersebut mengelola isu nasionalisme dan agama serta menganggap pasangan nomor dua sebagai ancaman. Alasan karena mendukung calon berada di nomor terakhir, sama dengan menunaikan hak. 

Sedangkan pemilih Jokowi-Jk memilih karena memberi dukungan kepada calon yang mereka sukai, walaupun juga menganggap calon lain sebagai ancaman. Isu nasionalisme, menyelamatkan negara juga muncul, sementara memilih karena faktor agama tidak muncul sama sekali.

Kemudian 57% Golputers dipengaruhi oleh sosial media (facebook, twitter, mailing list). Ini bisa jadi disebabkan karena survey ini survey online dan disebarkan melalui media sosial juga. TIDAK bisa digeneralisir bahwa pemilih memilih utamanya karena media sosial. Selebihnya berturut-turut dipengaruhi TV (14%), Koran (14%), portal berita online(10%) dan radio (5%).

Terakhir, apakah responden menyebarkan berita yang menguntungkan calon yang disukainya? Ternyata 49% mengaku tidak pernah menyebarkan, artinya bersifat pasif dan menggunakan informasi sebagai konsumsi pribadi. 46% kadang-kadang menyebarkan, sisanya baru aktif menyebarkan.

Yups ini hanya survey sederhana yang mencoba memotret kawan-kawan saya yang biasanya Golput. Jika hasilnya tidak sesuai keinginan anda, tolong jangan diadukan ke Persepi atau MK ya 😉

—Selesai—

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.