30 Mei 2011 Hari ini agenda cukup padat. Pagi sekali kami ke kantor PTP dan berhasil mewawancarai seorang caleg dan juga wakil ketua PTP. Menarik bahwa PTP yakin akan memenangkan […]
Hari ini agenda cukup padat. Pagi sekali kami ke kantor PTP dan berhasil mewawancarai seorang caleg dan juga wakil ketua PTP. Menarik bahwa PTP yakin akan memenangkan pemilihan, namun juga tak tahu apa yang akan terjadi paska pemilu. Oh ya, yang juga menarik adalah banyak pensiunan polisi yang bergabung di PTP. Deputi Ketua Partai yang kami wawancarai adalah pensiunan Jendral polisi. Hanya kami tak berani gegabah menyimpulkan hubungan antara institusi kepolisian dengan PTP.
Siangnya, difasilitasi oleh beberapa ibu aktivis kaus merah, kami diterima wakapolda bangkok. Disana berdiskusi soal isu-isu keamanan bangkok. Hmm, diskusi membahas sedikit soal fenomena gunman yang sebagian besar bekerja untuk politisi. Polisi menyebar poster sekitar 50 foto-foto gunman yang menjadi buronan. namun nampaknya kepolisian juga kesulitan untuk menangkap mereka, salah satunya karena persoalan politis.
Sorenya, kita menuju 111 foundation. 111 adalah jumlah orang yang kehilangan hak berpolitik selama lima tahun di thailand. Mereka merupakan anggota partai thaksin dan kaoalisinya. Karena tak boleh berpolitik maka mereka mendirikan yayasanuntuk berkegiatan. Diduga merekalah yang mengendalikan PTP, karena walaupun mereka tak berpolitik, namun anak, istri dan saudaranya menjadi calon-calon anggota parlemen dari PTP dalam pemilu kali ini. Namun demikian, terlihat wajah-wajah putus asa mereka. Sekjen yayasan bahkan tak menjawab satupun pertanyaan kami dan menyerahkan kepada pengurus yang lain.
Karena terlalu sore, rencana ke democrat party berubah menjadi acara durian party. Beberapa ibu temannya nobu dengan bersemangat mengajak kami ke pasar tradisional mencari durian.
Orang Indonesia memiliki selera berbeda dengan orang thai soal durian. Jika kita suka durian manis dan lembek, orang Thai lebih suka yang kering, dan kriuk.