Tulisan ini bukan hendak membandingkan ketiga gadget diatas orange to orange ( karena dua diantaranya produk apple, he he), tapi hendak menyampaikan kegunaan gadget diatas aktivitasku. Yips, kerjaan sebagai dosen, […]
Tulisan ini bukan hendak membandingkan ketiga gadget diatas orange to orange ( karena dua diantaranya produk apple, he he), tapi hendak menyampaikan kegunaan gadget diatas aktivitasku. Yips, kerjaan sebagai dosen, kadang jadi pembicara di berbagai seminar atau pelatihan dan sekarang sedang jadi mahasiswa. Jadi kalau anda punya profesi berbeda, misal sebagai fotografer, petani, pedagang, surveyor, ahli IT atau pelawak, bisa jadi manfaatnya berbeda karena kebutuhannya berbeda.
Sebenernya smartphone pertamaku adalah Huwaei Honor (HH), dibeli sekitar dua tahun lalu untuk menggantikan blackberry (ini phone yang kurang smart, he he) geminiku yang rusak. Di zamannya HH ini cukup sakti dengan gingerbread bawaan. Namun perkembangan aplikasi yang bermacam-macam dan besar-besar membuat ram yang 512 terasa lemot, apalagi setelah diupgrade ke ICS. Sekarang HH masih dipakai untuk mengaktifkan nomor Indonesia.
Oke, bagaimana dengan ketiga gadget diatas: IPAD1
Dibeli di Jepun tahun 2010, versi paling pertama. Cukup nyaman untuk membaca buku dan majalah dan main game ( anak yang kadang main). Mengedit dokumen juga cukup baik dengan page Keynote yang dibeli di AppStore. Nah, Keynote ini kelebihan tersendiri karena sangat baik untuk presentasi, bahkan menurutku lebih mantap daripada PowerPoint. Apalagi aku juga pake Keynote di macbookpro, jadi gak ada masalah dengan kompatibilitas. Untuk presentasi tinggal colok ke proyektor via adaptor. iPad ini sudah sering aku pakai ngajar di kelas.
Nah ukurannya yang besar gak bisa dikantongin di saku celana, tapi justru membuatnya nyaman membaca berita online maupun PDF. Ketiadaan kamera justru kekuatan karena rasanya ganjil memotret dengan gadget sebesar ini (di konser Metallica dilarang motret pake ipad lho). paling kekurangannya adalah karena tidak mendukung beberapa aplikasi yang butuh layar kualitas tinggi dan OS yang cuma sampai IOS 5 saja.
iPhone 4s
iPhone ini dipilih karena charger dan adaptor nya sama dengan iPad-ku, jadi gak usah beli aksesoris tambahan. Kegunaannya amat banyak, kamera bagus, baca berita online oke, YouTube oke, pokoknya semua kebutuhan akan smartphone terpenuhi dengan baik. Fasilitas chatting juga oke, apalagi dengan sesama iPhone. Aplikasi gratis dan berbayar bisa didapatkan di AppStore. Ukurannya yang 3.5 inci memang tak lebar, tapi justru nyaman dalam genggaman.
Nah, iPhone 4s ini juga bisa dipakai untuk presentasi menggunakan adaptor yang dipasang ke proyektor persis sama dengan iPad, jadi juga bisa dipakai ngajar. Juga iphone ini bisa jadi remote presentasi (keynoteremote) untuk macbook maupun ipad. Ini gambar ketika iphone dipasang ke TV.
Galaxy S4
nah, Minggu ini aku kembali ke android dengan galaxy S4. Speknya diatas HH dan juga iPhone 4sku. Layarnya 5 inch dengan kamera super bagus dan fitur-fitur canggih seperti berbagai mode (animasi, drama, dual shoot, dll). Sensor nya juga Gahar dengan segala smartstay, air gesture, smart scroll, dll. Saking canggihnya kadang2 merasa fiturnya too Much untuk sebuah HP.
Nah ukuran lebarnya kadang menyenangkan untuk membaca, namun kadang merasa tak terlalu nyaman digenggam.
Oh ya, perlu niat dan waktu mengeksplorasi kelebihan HP ini, kalau tidak ya tak bermanfaat optimal. Dari aspek kesederhanaan dan kestabilan iPhone masih juara. Oh ya, RAM si galaxyS4 ini mantap — 2GB — masih bisa membuat berbagai aplikasi berjalan lancar, nyaris tanpa lag. Oh ya, kekurangan utama adalah over heat, baik batere maupun kamera sehingga kadangkala mengganggu pengambilan gambar karena kamera yang mendadak hang. Satu lagi, aku belum tahu cara menggunakan HP ini untuk dikoneksikan ke proyektor baik pake kabel maupun nirkabel.
Nah, pada akhirnya beli dan gunakan-lah gadget sesuai kebutuhan kita. Seringnya ngapain dengan gadget? : baca, presentasi, nulis blog, motret? Sekali lagi sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kantong, jangan sampai habis beli gadget terus dicuekin istri 🙂
Selisih harganya dengan di Indonesia berapa pak? salam kenal dari blogger Lampung 🙂
Memuat...
Harganya jika di tempat resmi kira-kira sama. Tapi tentu saja tergantung kurs. Jika yen sedang lemah, tentu saja untung, tapi jika yen-nya kuat ya sebaliknya. Oh ya Iphone dan Galaxy S4 sistemnya berlangganan, jadi tak bisa beli lepas.
Selisih harganya dengan di Indonesia berapa pak? salam kenal dari blogger Lampung 🙂
Harganya jika di tempat resmi kira-kira sama. Tapi tentu saja tergantung kurs. Jika yen sedang lemah, tentu saja untung, tapi jika yen-nya kuat ya sebaliknya. Oh ya Iphone dan Galaxy S4 sistemnya berlangganan, jadi tak bisa beli lepas.