Di tulisan ini, saya menunjukkan sebuah tabel peringkat kemampuan matematika murid berusia 15 tahun di 65 negara/kota. Indonesia berada di peringkat buncit.

Di akhir tulisan, saya bertanya, apa yang mesti diperbaiki?

Hmm, ternyata ada tulisan lain, masih di web the economist. Tabel dalam tulisan ini mepersandingkan antara nilai/peringkat kemampuan matematika di test PISA dengan rata-rata pendapatan tahunan Guru. Hasilnya? silahkan dibaca sendiri

gaji dan hasil kerja

Jika anda mau berkomentar bahwa pendapatan di atas tentu saja tak sesuai dengan biaya hidup yang di beberapa negara tentu lebih besar dibandingkan Indonesia. Tunggu dulu, angka pendapatan di atas sudah menggunakan dolar PPP, Purchasing Power Parity (Keseimbangan kemampuan belanja) untuk mengukur seberapa banyak sebuah mata uang dapat membeli sebuah barang dalam ukuran internasional. Jadi tingkat kemahalan dalam tabel di atas sudah dianggap sama untuk semua negara.

Memang kalau dibaca tulisannya, penulis artikel justru mengkritik negara-negara yang membayar gaji besar bagi guru namun menghasilkan prestasi yang tidak terlalu memuaskan sehingga dikategorikan inefficient. Namun tengoklah Indonesia yang berada di peringkat kedua paling bawah soal efisiensi dan peringkat bawah skor matematika PISA.

Dan peringkat penghasilan guru menurut tabel di atas juga paling rendah dibandingkan negara-negara lain yang disurvey 🙁

Jadi, apakah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, (salah satunya) apakah Gaji Guru mesti dinaikkan?

Sumber:

1. http://www.economist.com/news/international/21616978-higher-teacher-pay-and-smaller-classes-are-not-best-education-policies-new-school

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Keseimbangan_kemampuan_berbelanja

1 Comment »

  1. tentu kesejahteraan guru sangat berpengaruh pada meningkatnya pendidikan.alasannya sangat sederhana bagaimana guru mau bekerja dengan tenang dan serius kalau pikirannya bercabang dua . disatu sisi dia harus menghidupi keluarganya dan pendidikan anak2 nya dengan layak dan sisi lain dia harus mencerdaskan bangsa .so what …. ga ada alasan ..untuk tidak meningkatkan kesejahteraan guru ….

Tinggalkan Balasan