Jika Saya Menyetir
Saya selalu sibuk sendiri sebelum dan sesudah menyetir. Bukan apa-apa, saya ndak bisa menyetir dalam keadaan beralas kaki, baik bersepatu maupun bersandal. Nggak sensitif gitu rasanya, khawatir kalau ngerem, ngegas […]
Catatan harian seorang Abah
Saya selalu sibuk sendiri sebelum dan sesudah menyetir. Bukan apa-apa, saya ndak bisa menyetir dalam keadaan beralas kaki, baik bersepatu maupun bersandal. Nggak sensitif gitu rasanya, khawatir kalau ngerem, ngegas […]
Saya selalu sibuk sendiri sebelum dan sesudah menyetir.
Bukan apa-apa, saya ndak bisa menyetir dalam keadaan beralas kaki, baik bersepatu maupun bersandal. Nggak sensitif gitu rasanya, khawatir kalau ngerem, ngegas dan ngopling. Maklum saya termasuk real men yang menggunakan three pedals, he he
Nah jadilah sebelum nyetir saya mesti buka sepatu, dan sesudah nyetir baru pake lagi sepatunya. Inilah rahasia kenapa saya paling suka sendal, karena memang praktis.
Yang repot kalau ke acara resmi atau ke kampus. Gak enak kalau sandalan, apalagi nenteng-nenteng sepatu 🙂
hati-hati pak sendal/sepatunya gak sengaja mengganjal pedal rem, agak beresiko 😀
Betul Pak, gambar hanya ilustrasi, setelah itu saya simpan ke jok sebelah/belakang.