Dosen Ganteng
Tentu ini bukan soal gambar dosen di atas yang yah, cukup ganteng sih. Ini soal bagaimana kita menguasai keyword “dosen ganteng”. Hmm coba ketik di mesin pencari google – google.com […]
Catatan harian seorang Abah
Tentu ini bukan soal gambar dosen di atas yang yah, cukup ganteng sih. Ini soal bagaimana kita menguasai keyword “dosen ganteng”. Hmm coba ketik di mesin pencari google – google.com […]
Tentu ini bukan soal gambar dosen di atas yang yah, cukup ganteng sih.
Ini soal bagaimana kita menguasai keyword “dosen ganteng”.
Hmm coba ketik di mesin pencari google – google.com – kata “dosen ganteng“, maka di halaman pertama hasil ke-empat akan ditampilkan http://www.abdul-hamid.com.
Kalau di google.co.id, blog ini nangkring di halaman pertama nomor urut ke-7, di sini.
Yah tentu saja, pemilik blog ini dengan jujur mengakui sedikit kalah ganteng oleh Pietro Boselli yang nangkring di halaman pertama nomor urut pertama.
Tapi bukan itu masalahnya. Upaya “memaksa” google mengakui kegantengan (blog) saya (ehemm) adalah upaya keras melakukan apa yang saya sebut Personal Branding melalui SEO (Search Engine Optimization). Dan SEO yang saya gunakan adalah SEO alami, gak pake ramuan berbagai engine, backlink, ramuan madura, plugin atau berbagai settingan lain. Hanya menggunakan keyword secara konsisten. Hasilnya maksnyuss, google mengakui kegantengan (blog) saya walaupun prosesnya cukup lama.
“Seorang blogger gak cuma mesti jago dan rajin nulis, tapi mesti ngerti bagaimana menggunakan keyword secara tepat”(Abah Hamid, 2016)
Caranya, nanti saya ceritakan di postingan berikutnya. Ini masih mau pamer dulu, he he
Atau anda mau dibranding dengan keyword: “dosen mesum”?
***
Catatan: Pencarian “blogger dosen” dan “dosen blogger” juga menempatkan blog ini (www.abdul-hamid.com) di halaman pertama. Ehemm #benerinkacamatapadahalgakpakekacamata.
mantap pak dosen. ini pasti dosen yang sadar blogging hehehe..
kalo saya sih begitu. Blogger sadar
dosen Tamvan ini artikelnya selalu bisa menjadi penambah wawasan bagi dosen pemula seperti saya, terima kasih pak Dosen Ganteng, hehe..
Ha ha, dibilang tamvan, jadi malu