Memundurkan Waktu
Kemarin, tanggal 29 Oktober, ketika terbangun saya mengambil jam dinding dan memundurkan jam, satu jam ke belakang. Iseng? tentu saja bukan. Stress karena banyak tugas? yaaa, bukan juga Inilah yang disebut dengan […]
Catatan harian seorang Abah
Kemarin, tanggal 29 Oktober, ketika terbangun saya mengambil jam dinding dan memundurkan jam, satu jam ke belakang. Iseng? tentu saja bukan. Stress karena banyak tugas? yaaa, bukan juga Inilah yang disebut dengan […]
Kemarin, tanggal 29 Oktober, ketika terbangun saya mengambil jam dinding dan memundurkan jam, satu jam ke belakang.
Iseng? tentu saja bukan.
Stress karena banyak tugas? yaaa, bukan juga
Inilah yang disebut dengan Daylight saving time.
Jadi menandai masuk musim dingin, jam memang harus dimundurkan satu jam. Sebelumnya, di bulan maret, jam dimajukan satu jam, menandai masuk musim panas.
Selebihnya bisa dibaca di tautan ini ya.
Saya mau kembali mengerjakan tugas :I
Oh ya, kalau di Indonesia, usul saya, jam dimajukan menjelang bulan ramadhan saja, setuju kan? 🙂
saya baru paham arti dari daylight saving time setelah membaca tulisan Bapak… 🙂