Catatan Perjalanan Ke Eropa (3)
6 November Pagi dini hari aku sudah bangun, tak bisa tidur lagi. Akhirnya bisa juga memejamkan mata setelah sholat subuh. Bangun jam sepuluh, semua sudah bangun kecuali Itsuko. Kami menyiapkan […]
Catatan harian seorang Abah
6 November Pagi dini hari aku sudah bangun, tak bisa tidur lagi. Akhirnya bisa juga memejamkan mata setelah sholat subuh. Bangun jam sepuluh, semua sudah bangun kecuali Itsuko. Kami menyiapkan […]
6 November
Pagi dini hari aku sudah bangun, tak bisa tidur lagi. Akhirnya bisa juga memejamkan mata setelah sholat subuh. Bangun jam sepuluh, semua sudah bangun kecuali Itsuko. Kami menyiapkan sarapan bersama dan menikmati sarapan menjelang siang.
Siang hari-nya Gabriel mengajakku trekking menuju kastil povente. Jean marc juga ikut, akhirnya kami bertiga berjalan mendaki bukit menuju kastil di tengah gerimis. Sambil jalan Jean-marc bercerita bahwa Brad Pitt juga memiliki rumah di kawasan Povente. Bradd datang dan tinggal di rumahnya selama Festival Cannes diselenggarakan setiap tahunnya.
Melelahkan juga mendaki bukit sampai kastil, Jean Marc dan Gabriel Nampak lebih bugar dibanding aku yang masih jet-lag. AKhirnya sampai juga, kami sempat mengambili almond dari pohonnya langsung di sekitar kastil.
Setelah berkeliling kastil dan beberapa rumah disana kami pulang ke rumah. Wah rupanya Itsuko masak besar, ada steak, sayur “rattotalie” dan kentang. Rasanya? No comment deh, tapi demi kebaikan bersama, harus dihabiskan, he he.
Setelah makan saya membantu Gabriel menerjemahkan beberapa mantra dan kidung silat berbahasa sunda dan menyiapkan presentasi untuk konferensi.
Tak lama, aku tertidur. Ngantuk sekali setelah minum panadol, kepala sakit setelah hujan-hujanan. Sayup-sayup terdengar suara itsuko menawarkan teh, namun aku terlalu ngantuk.
Celakanya, aku bangun jam satu malam, sakit perut dan tak bisa tidur lagi. AKhirnya aku membereskan presentasiku sampai jam 4 dan tidur-tidur ayam sampai jam 5 dini hari.