Dulu sewaktu kuliah, rasanya Dosen adalah sesuatu (baca: orang) yang amat aku hormati. Kita mendapat ilmu dan berinteraksi dengan dosen hanya dalam konteks akademik saja. Jikapun memiliki kedekatan personal tak mengurang rasa hormat dan respek. Jika dapat nilai baik, tentu saja bersyukur, jikapun dapat nilai jelek atau tak lulus mata kuliah, lebih banyak berefleksi ketimbang menggugat dosen.

Nah, ketika jadi dosen, sepertinya bentuk relasi ini sudah amat berubah. Mahasiswa sekarang banyak yang berkomunikasi kurang patut dengan dosen. Mungkin karena alat komunikasi yang semakin mudah. Dengan keinginan keterbukaan misalnya, aku membagi nomor HP dan email ke mahasiswa. Namun kadang masuk SMS yang cuma bertanya “Pak, masuk atau tidak?” atau “Pak, kok nilai saya dapet C, padahal saya bla bla bla”. Kadangkala bahasa yang digunakan bahasa 4l4y yang membacanya saja susah. Apa ini persoalan etika atau bagaimana, aku ndak ngerti.

Nah, kalau sudah begini rasanya lebih nyaman memang kembali menutup keran komunikasi. urusan kampus ya di kampus.

2 Comments »

  1. Saya bahkan sering membaca di jejaring sosial, mahasiswa-2 kita memaki dosen-2 dgn nama-2 hewan di kebun binatang…yang begini saya laporkan ke mana ya Bah?

Tinggalkan Balasan