Saya jarang mengagumi orang lain.  Tapi sosok kali ini luar biasa.

Tulisan ini saya posting ulang (dengan beberapa editan) setelah kemarin berdiskusi dengan seorang sahabat dan nama beliau disebut. Saya tersenyum, teringat bahwa saya pernah menulis tulisan ini. Kebetulan momentumnya hari Pahlawan, di masih pk. 20.13, 10 November 🙂

Ibu Fitri, Bunda Fitri atau Holly Chaniago, itulah beberapa nickname yang digunakan beliau. Saya sendiri cuma terhubung di dunia maya, di milis evaluasi pendidikan dan Group Dosen Indonesia. Kebetulan kami memiliki minat sama: membantu menjelaskan berbagai keruwetan aturan di dunia pendidikan tinggi. Beliau mengelola web kopertis12, saya blog ini dan (almarhum)dosenindonesia.net.

Sepengakuan beliau sendiri, Bu Fitri bukanlah dosen. ia bekerja di sebuah perusahaan dagang, membiayai keluarga dan juga dua orang mama-nya, mama kandung dan mama mertua. Berikut cerita beliau tentang masuknya beliau membantu dunia pendidikan tinggi:

Maret 2009 saya buta total tehadap dunia pendidikan tinggi (maklum dari 1984 setelah selesai kuliah saya di dunia bisnis terus), mendengar nama Kopertis dan Dikti aja baru saat itu. Anak bungsu kami, yang lahir dengan kondisi kecerdasan jauh di bawah rata-rata (menulis angka 2 di usia 5 tahun aja butuh waktu 2 tahun), dengan segala usaha yang diRidho Allah dengan tangan ini saya bimbing dan arahkan dia sampai selesai Bachelor of Arts di Monash University, Clayton, Melbourne, lulus dengan nilai memuaskan. Dia sudah tak betah lagi di Melben ingin lanjut S2 di PT kita. Terbentur karena ijazah disetarakan dengan D3. Dari Feb 2009 s/d April 2009 saya berjuang melawan SK penyetaraan ini, saya bisa buktikan SKS yang dia peroleh sudah di atas 144, (Canadian Foundation di KL 1 tahun + Monash college Melben 1 tahun + di Monash U 2 1/2 tahun, tanpa pernah ada nilai fail, total dana dari hasil keringat saya buat studi lanjut dia terpakai 1, 3 miliar rupiah dari KL sampai selesai di Melben). 

Saat itu banyak orang termasuk Koordinator Kopertis di wilayah kami menasihati saya batalkan niat melawan keputusan Dikti, kata mereka anak Koordinator koperits aja ada yang lulusan Malaysia ijazah disetarankan dengan D3 tidak berhasil setelah ajukan banding, apalagi saya yang tidak ada kenalan sama sekali di Dikti. Suami dan Bungsu juga sudah pasrah tak yakin usaha saya akan berhasil apalagi saya ini saat itu gaptek dan buta peraturan perundang-undangan. 

Saya self-studi cara pergunakan laptop dan email, saya lahap semua peraturan yang bisa saya temukan yang berkaitan dengan pendidikan tinggi, saya telusuri web mana yang memungkinkan saya kirim email ke Dikti. Selama 2 bulan saya kirim sekitar 300 email dan 20 surat resmi melalui jasa post kilat khusus dan jasa titipan kilat ke para pejabat terkait. Alhamdulillah usahaku berhasil, tanpa pernah injak kaki ini ke gedung Dikti, Bu Illah Sailah yang baik (saat itu beliau baru 2 bulan diangkat jadi Direktur Akademik Ditjen Dikti) pelajari kasus anak, besama team penilai terkait mereka banding kembali hasil penyetaran sebelumnya, Alhamdulillah hasil penyetaraan bungsu direvisi menjadi setara dengan S1.

(saya kutip dari comment beliau di fb dalam thread soal kasus dipaksa mundurnya seorang CPNS dosen di salah satu PTN di surabaya)

hero-image-row

Jika di dunia pendidikan tinggi ada ensiklopedia berjalan Bunda Fitri-lah orangnya. Ia akan menjelaskan dengan panjang-lebar dan cermat berbagai pertanyaan seputar dunia pendidikan tinggi. Buah karyanya bisa dinikmati di http://www.kopertis12.or.id, website yang menyediakan data paling lengkap seputar dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Jauh lebih lengkap daripada website resmi berdana besar milik pemerintah.

Tak hanya itu, beliau juga tak segan membantu dosen yang memiliki persoalan. Sekarang Bunda Fitri sedang membantu seorang dosen yang diminta mengundurkan diri dari proses seleksi CPNS di sebuah PTN ternama di Surabaya. Melalui jaringannya Bunda Fitri membantu calon dosen tersebut untuk maju terus pantang mundur. Ia juga berhasil membantu beberapa dosen yang NIDN-nya terganti dengan NUPN. Secara pribadi, Ibu Fitri pernah membantu saya menyebarluaskan informasi tentang seorang kawan, yang tempo hari membutuhkan biaya besar untuk pengobatan anaknya.

Jika, dunia pendidikan tinggi memerlukan contoh baik, Pahlawan dunia pendidikan, Ibu Fitri-lah orangnya. Bukan para pengumpul gelar, pengincar jabatan dan pengambil kebijakan pendidikan yang bersoal dengan kapasitas dan integritas.

Jika anda tanya apakah Saya kenal Ibu Fitri? saya hanya kenal di dunia maya, bertemu muka saja tidak pernah, foto tak pernah lihat dan nama asli beliau saja tidak tahu. Tapi aku adalah salah satu orang yang menikmati kerja keras beliau, kepahlawanan beliau.

Bukankah esensi kepahlawanan adalah bekerja dalam sepi?

Note: Mungkin Ibu Fitri tak setuju dengan ditulisnya catatan ini, tapi tulisan ini dibuat untuk jadi penyemangat ditengah keputus-asaan terhadap buruknya pengelolaan pendidikan tingi di Indonesia dan langka-nya keteladanan.

~@ abdul hamid Untirta

17 Comments »

  1. Saya bisa merasakan penulis susah mendeskripsikan mengenai sosok ini karena memang tidak begitu banyak mengenal, tapi karena ketauladanan yang besar dari Bunda Fitri tidak kuasa juga untuk tidak mengungkapkan rasa terimakasih dan hormat.

    Bunda Fitri memang luar biasa, saya heran beliau bisa menghabiskan banyak waktu dalam meladeni sekian banyak pertanyaan di dunia maya. Kadang saya berpikir mungkin peneitiannya berhubung kait dengan perilaku pengguna internet atau sejenisnya.

    Dan saya lebih kaget lagi ketika mengetahui ternyata Bunda Fitri bukan seorang dosen, Tapi hebatnya tidak ada yang menolak kehadirannya di perbincangan grup dosen di dunia maya.

    Dia fenomena!

  2. iya website kopertis12 memang paling lengkap,,saya sering membacanya, berbagai informasi n persoalan pendidikan ada disana,, trimakasih bunda fitri,, #penggemarsituskopertis12 rizalpermadi

  3. Abah Hamid menurut saya, dalam membantu orang lain bapak mempunyai karakter yang sama dengan Bunda Fitri yaitu sama-sama “ringan tangan”. Saya penggemar setia blog Abah Hamid. Dengan tulisan-tulisan Abah Hamid yang ada pada blog, saya pribadi merasa terbantu. Untuk ke depan saya percaya Indonesia akan terbantu oleh orang-orang yang seperti Abah Hamid dan Bunda Fitri.
    Tetaplah “ringan tangan”….dan sukses selalu untuk Abah Hamid.

  4. Kasus CPNS UNAIR 2012: Mohon Doa untuk Penegakan Kebenaran dan Keadilan – http://www.kopertis12.or.id/2014/08/11/kasus-cpns-unair-2012-mohon-doa-untuk-penegakan-kebenaran-dan-keadilan.html
    Saya adalah dosen yg dibantu bunda Fitri. Dosen yg sampai hr ini mencari keadilan krn CPNS di PTN ternama di Jawa Timur… itu salah satu bantuan Beliau:
    Dgn Ikhlas beliau bantu klg kami di Madura.
    kami sklg sll berdoa smg Allah yg membalas kebaikan beliau sklg.. :’) :’)

  5. Mas Andri, salam kenal. Istri saya orang madura juga lho, mungkin kalau pas mudik lebaran nanti, kita bisa kopi darat. Saya mengikuti terus kasus Mas Andri walaupun tak bisa banyak membantu. Semoga segala hak Mas Andri bisa dipulihkan ya, Allah bersama orang2 yang berani dan benar. Salam

  6. saya pns di kopertis, di antara semua kopertis, web kopertis 12 yang paling bagus isinya. Salut bu fitri.

  7. salam kenal mas abdul hamid, sy widya status saat ini dosen sebuah pts di sumbar, sy sudah lama mencari kontak bunda fitri, saya sudah lama mengirimkan permintaan join di grup fb dosen indonesia tapi tidak di approve, adakah kontak langsung ke bunda fitri yg mas punya? sy punya permasalahan mengenai nidn dan ingin berkonsultasi dgn beliau, terimakasih sebelumnya.

Tinggalkan Balasan