Saya suka debat, nggak tahu kenapa. Karena itu melihat debat Pilpres semalam, saya menjadi “geregetan”. Berikut beberapa catatan saya, nonton debat via streaming yang putus nyambung, tapi teteup lumayan bisa mengikuti.

1. Kedua tim debat payah, tidak bisa menggali potensi terbaik dari setiap calon dan meminimalisir kelemahan.

2. Untuk Jokowi-JK, mestinya bisa mencuri poin sebanyak-banyaknya, karena tema malam ini (hukum, pemerintahan dan politik) lebih menguntungkan mereka. Jokowi-JK punya track record yang cukup baik dalam tiga isu tersebut, berkebalikan dengan Prabowo-Hatta yang tersandera persoalan masa lalu. Prabowo terkait dugaan pelanggaran HAM dan Hatta terkait rasa keadilan masyarakat yang terusik setelah anaknya sama sekali tak ditahan dan hanya mendapat hukuman percobaan dalam kasus tabrakan maut.

3. Karena itulah mestinya tim debat Prabowo mestinya lebih siap. Prabowo tak perlu emosi atau gusar, bahkan panik menghadapi pertanyaan JK. Hanya tinggal mengatakan bahwa “Dirinya punya komitmen dalam penegakan HAM, dan ini dibuktikan dengan keberhasilannya membebaskan Wilfrida dari hukuman mati di Malaysia”. Beres tho?

4. Kepiawaian Prabowo beretorika jadinya tenggelam karena emosi dan malah curcol. Padahal pidatonya di saat-saat tenang (Bisa dicari di Youtube), biasanya cukup baik, tertata dan lugas. Pertanyaan yang diajukan Prabowo ke Jokowi-JK juga tidak tajam, kayak UTS buat mahasiswa. Mestinya bisa lebih menukik karena ini biasanya hal yang paling dinantikan dalam debat.

5. Hatta, ya biasa-biasa saja sih semalam, tidak istimewa. Namun sebagai bagian dari pemerintahan sekarang dia bisa ambil contoh-contoh baik (jika ada), sehingga tidak terlalu mengawang-awang. Mungkin dalam debat sesi ekonomi Hatta bisa jauh lebih baik.

6. Nah buat Jokowi, tentu saja penampilan semalam jauh lebih baik dari dua kesempatan pidato di publik sebelumnya yang kaku kayak robot. Namun bisa jauh lebih baik jika lebih rileks dan bisa tampil apa-adanya. Jika saya tim debat Jokowi, selain tim substansi, saya akan masukkan Pandji sebagai salah satu coach, karena salah satu potensi terbaik Jokowi adalah sebagai comic, beda banget dengan Prabowo yang serius.

7. JK sudah dalam porsi yang tepat sebagai striker. Namun mesti lebih hati-hati jika tidak mau terkesan dominan dan terlalu agresif. Pertanyaan ke Prabowo cukup tajam, terlalu tajam malah. Sedikit lagi bisa balik mengiris JK sendiri.

8. Gimmick sih perlu-perlu aja, cuma jangan terlalu lebay ah, kayak doa buat Jokowi dari Ibundanya. Biasa saja dan lebih mengutamakan performa calon.

9. Oh ya, ada banyak iklan, dan saya baru tahu kalau Wakil Gubernur jawa Barat ternyata bintang iklan sarung Atlas, capek deeeeeeeeeeeh.

 

1 Comment »

  1. Sebuah analisis yang cukup lugas Pak Abdul Hamid, man of the match dalam debat pertama kali ini adalah pak JK tapi pertanyaan pak JK ke Pak Prabowo terlalu umum mengenai penegakan HAM karena banyak tragedi HAM yang di alami bangsa ini terutama ketika masa orde baru, tapi nggak apa-apa pak semoga debat capres-cawapres selanjutnya lebih menarik lagi untuk di simaka sehingga rakyat Indonesia terhibur atau pun dapat mengetahui visi misi dari pasangan mana yang baik untuk di pilih untuk memimpin negeri ini kedepan.

Tinggalkan Balasan