Diskusi punya diskusi dengan beberapa teman dosen, memang ada beberapa kegelisahan.
Beberapa dosen yang pulang sekolah setelah tugas belajar biasanya memiliki semangat tinggi. Nah semangat ini bisa jadi tak bertahan lama setelah tiba di medan perjuangan (apa sih bah?)
Benturannya biasanya persoalan ekonomi. Maklum banyak tunjangan hilang selama tugas belajar. Nah begitu pulang: ada yang gaji belum utuh, pengaktifan lama, gak punya meja kerja, sampai tunjangan profesi (serdos) yang mencair kembalinya cukup lama setelah sekian lama tidak dibayarkan selama tugas belajar (Btw saya heran kenapa serdos ndak dibayarkan ketika tubel, dikira tubel jalan-jalan doang kali ye. FYI remunerasi PNS non dosen tetap dibayarkan walaupun tubel lho)
Nah, mulailah dosen doktor-doktor baru biasanya melirik usaha-usaha halal di luar pekerjaan sebagai dosen. Mengajar di berbagai tempat, menjadi konsultan palugada (apa elu mau gw ada), selebritis merangkap pengamat apa saja di tipi-tipi, menjadi agen MLM atau jual beli hasil bumi. Usaha-usaha tersebut halal, asal jangan jual beli skripsi saja.
Jadilah semangat penelitian, menulis di jurnal internasional, melayani mahasiswa bimbingan dengan sebaik-baiknya atau menulis buku disimpan dulu baik-baik di dalam peti, lantas digembok dan diwrap.
Lagipula insentif untuk menjadi akademisi serius tak banyak. Yang banyak insentifnya ya punya jabatan struktural. Berlomba-lombalah mencari jabatan di kampus. Politik kampus tak kalah dengan politik PSSI. Rame, penuh konflik tapi miskin gagasan. Hmm tidak semua begitu sih, jika niatnya membenahi kampus sih ndak apa-apa. Tapi kalau niatnya hanya tunjangan dan mobil dinas. Cilaka dua belas.
Saya ndak paham apakah pengambil kebijakan paham atau ndak dengan situasi ini.
Ah jangan-jangan perasaan saya saja.
Btw cerita di atas jangan digeneralisir, itu mah hanya segelintir teman2 saya doang.
Menyukai ini:
Suka Memuat...
ah ah…betul sekali ini. hahahaha
hahahaha.. ngakakkk.. 😀
Jadi ingat cerita dngn rekan sy. Jangan sampe pulang jadi ilmuwan yg terbuang!
Reblogged this on about "julius jillbert".
Benar Pak, sebenarnya inilah penghancuran intelektual muda yang dikhianati pengambil kebijakan seolah ada paranoid takut kesaingan rebuatan kue Jakarta. Inilah sebenarnya para penghancur kemajuan bangsa yang mengkondisikan dosen tugas belajar harus dicabut hak2nya