Jadwal ke Dokter Gigi
Wah untung gak lupa. Tanggal 21 Mei jam 16.00 ini jadwal periksa gigi. Ya semenjak beberapa bulan lalu saya melakukan pemeriksaan gigi di Tsuji Dental Clinic. Sebetulnya ini dokter giginya […]
Catatan harian seorang Abah
Wah untung gak lupa. Tanggal 21 Mei jam 16.00 ini jadwal periksa gigi. Ya semenjak beberapa bulan lalu saya melakukan pemeriksaan gigi di Tsuji Dental Clinic. Sebetulnya ini dokter giginya […]
Wah untung gak lupa.
Tanggal 21 Mei jam 16.00 ini jadwal periksa gigi. Ya semenjak beberapa bulan lalu saya melakukan pemeriksaan gigi di Tsuji Dental Clinic. Sebetulnya ini dokter giginya Ayu dan Ilham dan Ibun. Saya ndak pernah mau diperiksa gigi. Saya suka membayangkan diperiksa gigi itu seperti tersangka diinterogasi CIA. Kalau gigi saya dicabut trus diganti batu akik gimana? Atau dipasangi penyadap?
Apalagi saya sebetulnya merasa gak punya masalah dengan gigi. Dulu waktu muda kalau sakit gigi biasanya cukup kumur-kumur dengan air garam. Lagipula lebih baik sakit gigi daripada sakit hati kan?
Nah setelah dua tahun diyakinkan dan saya kehabisan alasan konyol, akhirnya mau juga saya diperiksa. Oh ya, bersekolah di jepun memang salah satu kesempatan emas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan murah, apalagi buat anak-anak. Mereka membayar murah sekali karena hanya perlu membayar 30% dari biaya sesungguhnya. Ya, karena kita membayar asuransi kesehatan. Nah biaya asuransinya pun lebih murah dari seharusnya karena saya berstatus mahasiswa beasiswa dengan penghasilan rendah alias kismin. Jadilah saya sebagai pemegang kartu jepang sehat (baca: asuransi) bisa berobat dengan baik dan terjangkau.
Balik ke soal diperiksa gigi.
Sesuai dugaan saya, dokter menggeleng-gelengkan kepala ketika memeriksa gigi saya pertama kalinya. Ia kelihatan sedang menguatkan dirinya sebelum berkata : “Very dirty”. Wah saya jadi malu banget.
Ia kemudian bertanya juga berapa kali saya sikat gigi dan berapa menit setiap kali sikat gigi.
Ya saya jawab dua kali, setiap kalinya sekitar 2-3 menit.
Dokter gigi berkata lagi, “Sikat gigi sampai berdarah ya, gak ada darah gak bersih”.
Hadeuh.
Jadilah selama beberapa kali ke dokter gigi yang dilakukan adalah proses pembersihan karang.
Nah jika nanti saatnya pulang ke Indonesia, masih perlu ke dokter gigi nggak ya?
Ehmmm