Setelah berputar-putar di gading serpong, akhirnya nemu juga cafe yang buka, clean and slate, yang dulu namanya tobi’s cafe. Sebelumnya melewati voyage, joy’s gelato, headshot, dan emmetropia, semuanya masih tutup jam 9 ini.

WhatsApp Image 2019-02-23 at 11.15.04 AM

Clean and Slate salah satu cafe yang kopinya enak, dan diracik dengan serius. Entah kenapa ganti nama. Yang jelas terakhir ke sini ketika baru ganti nama ada bonus pesan makan gratis kopi apa saja. Review singkatnya: kopi enak, colokan banyak, wifi kenceng, pelayanan baik. Makanannya juga lumayan dengan harga standar. Kekurangannya untuk parkir harus masuk area parkir berbayar.

Saya sedang butuh ngopi enak. Biji kopi di rumah habis dan pikiran sedang setres berat. Ini akibat 3 macbook yang saya miliki rusak di saat bersamaan padahal sedang butuh banget untuk mengerjakan review jurnal baik tulisan sendiri maupun mereview tulisan orang, menyempurnakan borang akreditasi dan menyiapkan angka kredit yang datanya ada di dalem macbook.

Selain itu sakitnya para macbooks juga menyedihkan karena banyak kenangan bersama mantan mereka yang sudah menemani 5-8 tahun lamanya. Kenapa rusak bareng arrrrgh

WhatsApp Image 2019-02-23 at 11.00.39 AM

Macbook pertama yang dibeli di Thailand tahun 2011 (wow sekarang 2019) atas bujukan Mas Suaedy tetiba sering ngehang. Macbook ini sebetulnya sudah uzur, berkali-kali sakit namun selalu berhasil saya perbaiki. Hardisknya sudah saya ganti jadi SSD, RAM-nya diupgrade jadi 16GB, wifi-nya sudah pake eksternal karena yang internal mati, dan baru saja ganti batere. Sementara sedang penyelamatan data dan rencananya install ulang. Moga-moga bisa. Ini andalan bekerja di rumah mengerjakan aplikasi berat, selain karena belakangan tidak bisa tersambung ke proyektor, entah kenapa.

Yang kedua adalah macbook air yang dibeli di Yahoo Auction di Jepun dengan harga amat murah keyboardnya ngadat gara-gara kesiram kopi. Sebetulnya bukan kesiram kopi tumpah, tapi kecipratan saja sih. Untuk login saja tidak bisa. Sepertinya harus ganti keyboard. Ini andalan untuk mobilitas, khususnya ngajar.

Macbook ketiga yang pro 15inch memang sudah lama sakit. Sudah dibawa ke rumah sakit  tempat reparasi dan mereka menyerah. Sudah kena mesinnya katanya, jadi gak bisa dicharge. Padahal ini jarang dipakai. Justru mungkin karena jarang dipakai ya? macbooknya sedih terus depresi. Macbook ini dibeli dari kawan dengan harga persahabatan ketika macbook pertama sakit dan saya depresi karena di tengah mengerjakan disertasi di Jepun.

Oh ya satu lagi, ipad yang sering dipakai untuk membaca ebook juga raib entah ke mana. Terakhir memang seringnya dipakai Iham untuk maen minecraft. Saya biarkan karena permainannya menantang dan Iham jadi suka bikin koding-koding tertentu. Eh sekarang ipadnya nyelip entah di mana.

Maka jadilah saya kalau mengajar pake iphone yang dipasangkan ke proyektor. Bukan gagah-gagahan, tapi cara inilah yang tersedia untuk melayani mahasiswa dan mahasiswi sehingga mereka puas tetap dapat belajar dari materi yang sudah saya siapkan.

Dan sekarang saya menulis di blog ini pake panasonic punya Bayal 🙂

Belajar lagi pake os jendela setelah sekian lama pake apel coak.

 

Tinggalkan Balasan