Hmm membaca tulisan-tulisanku soal karir dosen seperti “mari menjadi guru besar”, nada-nya memang positif.  Sila bandingkan dengan “Rumitnya Karir Dosen“.  Ya ada aspek-aspek yang aku sepakat dalam tulisan tersebut, namun rasanya terlalu pesimis dan negatif.

Yups, karena ini karir menjadi dosen dipilih secara sadar, maka optimis tentang masa depan menjadi amat penting. Berkeluh kesah, iri hati, dengki atau syak wasangka hanya membuat aktivitas kita menjadi berat dijalani. Sebagai dosen PNS, aku sadar sebagian besar dari hidupku akan dijalani disini, ampai usia 65 atau 70 tahun. Bayangkan jika kehidupan se -lama- itu dijalani dengan susah hati, waduh bisa mati muda kan?

IMG_0310

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Yang terpenting adalah tahu apa yang hendak dicapai, tahu syaratnya, tahu kelebihan dan kekurangan, tahu sekarang posisi ada dimana, dan tahu bagaimana melaluinya. Serta tentu saja menjalani dengan konsisten.

Ibarat pelari marathon, jangan sampai kita merasa terjebak ada didalam sebuah pertandingan yang kita gak tahu aturan mainnya dan garis finishnya dimana. berlari terus menerus tanpa menghasilkan apapun. Capek…

Tinggalkan Balasan