Dari semalam kami panik, soalnya Guru-nya Ayu mau datang. Jadilah beres-beres mendadak yang menghasilkan dua karung sampah. Maklumlah, menjaga nama baik Ayu ceritanya.

Pagi masih beres-beres dan menyemprotkan pewangi. Ilham kemudian berangkat sama Ibun ke Kyoto Botanical Garden (Kebun Raya Kyoto), sementara aku berangkat ke Bank. Yups, membayar tuition fee sebanyak 313.000 yen. Lebih banyak dari yang dibayar dikti, alias nombok sekitar lima juta rupiah. Lama jga mengantri di bank for kyoto.

Sampai ke kampus menyempatkan diri melaksanakan tugas TA, ya memfotocopy buku dari Sensei. Lumayan selama satu setengah jam berdiri. Jadi inget “Hamid Fotocopy”di Penjara FISIP UI 😉

Habis itu aku ngacir ke Demachiyanagi untuk menitipkan sepedan dan lanjut ke Osaka. Untunglah jadwal kereta setiap beberapa menit. Urusan di osaka sebenernya sederhana, mengambil paspor yang sudah ada cap visa Korea saja. hanya karena agenda Guru Ayu mendadak maka aku yang mengambil. Sampai di Yodoyobashi Osaka jam setengah satu, lanjut ke Shinsaibashi. Dari sana jalan kaki ke arah namba sekitar 500 meter saja.

Jam satu-an aku sudah duduk-duduk di Konsulat osaka karena loket pengambilan visa buka jam setengah dua. Sempat menonton orang korea berantem teriak-teriak dengan petugas Konsulat, duh.

Urusan kelar jam dua kurang, langsung ngacir lagi ke Shinsaibashi dan Yodoyobashi. Langsung naik kereta lagi ke Kyoto. Alhamdulillah sampai Kyoto jam tiga lewat. Lanjut genjot sepeda ke kampus karena sesungguhnya ada kelas seminar sensei jam setengah tiga. Untung udah ijin telat.

Nah beres urusan dengan Sensei, ngopi-ngopi lah dengan Ono San dan Tilak. Habis ngopi Tilak ngajak kami ke Restoran Nepal tempatnya bekerja, Namaste taj mahal. Pekerjaan Tilak tentu saja bukan koki, ia semacam bos yang membawahi 17 restoran di Osaka dan Kyoto. Kenyanglah kami makan bermacam-macam makanan nepal, bahkan sempat bungkus buat anaks.

Habis itu langsung gowes ke Tsuji Dental Clinic, soalnya jadwal Ayu dan Ilham periksa gigi, setiap kamis. Oh ya, kabar baiknya kedatangan guru cukup sukses. Plus ketika ada bu guru ada polisi kyoto datang, untung bu guru-nya Ayu bisa ikut memberi penjelasan ke pak polisi.

duh hari yang aneh dan melelahkan…

Tinggalkan Balasan