Apa hal yang termasuk paling sulit di dunia ini?

Mengingatkan teman atau sahabat.

Yups, kesalahan cara dan kata sedikit saja bisa membuat hubungan yang awalnya kayak kepompong bisa menjadi seperti Tom dan Jerry.  Maksud baik belum tentu dianggap baik, apalagi ketika banyak distorsi. Mengutip Rendra “Maksud baik saudara untuk siapa? Saudara berada di pihak yang mana”.

Nah apalagi jika bicara “pihak” duh serasa dunia ini berpihak-pihak, berkubu-kubu. Padahal setiap orang punya hati dan juga otak, selera, keinginan, dll.

Hmm katakanlah begini kita bilang kepada seorang sahabat : “Bro, gimana kalo mulai besok kamu pake re**na?”

Nah, dia bisa bereaksi : “Kamsud lu ketek gw bau? emang kenapa? mentang-mentang elo wangi? kalo gitu gak usah deket2 gw aja, sono jalan sama temen2 elo yang wangi ! biar gw jalan sama temen yang ngerti gw dan menerima gw apa adanya”

Jadilah kemudian hubungannya merenggang dan memburuk, seakan-akan ada dua kubu: wangi vs bau ditambah bumbu konspirasi wahyudi. Padahal cuma mau mengingatkan untuk pakai re**na kan?

Nah tapi bisa jadi konteksnya memang sedang kurang pas: misalnya sedang dapet, sedang kecapek-an, sedang gak punya duit, sedang laper atau sedang kurang kasih sayang. Makanya melebar kemana-mana.

Kalau kena semprot begitu ya mending pergi ke sebuah pojok, minum kopi panas atau teh rasa mint. Karena waktu yang biasanya akan menyelesaikan.

Tapi yakinlah, mengingatkan adalah kewajiban seorang sahabat kepada sahabat lainnya 😉

****

Catatan: re**na adalah sebuah merek terkenal yang dioleskan di bagian tubuh yang kurang wangi, biasanya di ketek.