Lebaran di Kyoto
Kali ini kami sekeluarga berlebaran di Kyoto. Tentu saja semua kangen lebaran Indonesia. Ibun pengen kumpul dengan saudara-saudaranya di Surabaya dan Madura, Ayu kangen teteh Sofi di Pandeglang, Ilham pengen […]
Catatan harian seorang Abah
Kali ini kami sekeluarga berlebaran di Kyoto. Tentu saja semua kangen lebaran Indonesia. Ibun pengen kumpul dengan saudara-saudaranya di Surabaya dan Madura, Ayu kangen teteh Sofi di Pandeglang, Ilham pengen […]
Kali ini kami sekeluarga berlebaran di Kyoto.
Tentu saja semua kangen lebaran Indonesia. Ibun pengen kumpul dengan saudara-saudaranya di Surabaya dan Madura, Ayu kangen teteh Sofi di Pandeglang, Ilham pengen ketemu De Onah di Madura dan juga Mbak Khanza yang sekarang sudah tidak tinggal di Kobe. Abah? tentu saja kangen makan kikil dan tongseng, namun musti menerima nasib sebagai mahasiswa malas yang musti menulis disertasi š
Sholat Ied dilaksanakan di salah satu ruangan di Miyako Messe yang disewa oleh Kyoto Muslim Association (KMA). Miyako Messe merupakanĀ gedung yang juga berisi beberapa museum dan tempat penyelenggaraan event seperti seminar dan pameran. Oh ya, buka puasa bersama sebelumnya juga dilaksanakan di sini.
Pagi-pagi, kami berangkat bersama menggunakan sepeda. Satu orang satu sepeda, jadi konvoy empat sepeda, nggak kalah sama geng motor lagi konvoy. Formasinya: Abah-Ilham-Ayu-Ibun.
Sampai sana, kami sempat mengobrol dengan beberapa kawan. Ada banyak cerita seru, seperti sahabat saya Pak Agus yang sudah jauh mengalahkan rekor Bang Thoyib, tujuh kali lebaran tak pulang kampung, he he.
Pada pukul 09.00 kami dipersilahkan masuk ke ruang sholat, sholat dimulai 09.30. Segera membentuk barisan dan memulai takbir dipimpin Pak Sholeh Arif, sang Muadzin Mesjid Kyoto.
Sholat dipimpin Imam yang juga merangkap Khotib dari Syria, Khotbahnya dalam bahasa Inggris.
Setelahnya kami bersalam-salaman dan ada makanan kecil dan besar dibagikan, aku sempat makan nasi briyani dari Raju restaurant, enak, cuma nggak difoto š
Sebagian kawan segera berkemas juga selesai sholat dan bersalaman. Maklum secara resmi di sini tidak libur. Jadi ada yang ke kampus atau kembali bekerja. Dua sahabat, Yudha dan Bhakti malah mau sidang sore harinya.
Aku sendiri mengijinkan diri sendiri dari kampus, kebetulan Ayu dan Ilham memang sedang libur musim panas.
Sempat berfoto setelah Sholat, alhamdulillah lengkap sekeluarga.
Anak-anak kemudian main di acara festival kereta di gedung yang sama. Lamaaa banget, sampai kami kelaparan. Akhirnya hari lebaran diselesaikan dengan hidangan lebaran dari Musashi Sushi yang dihajar dengan semangat dan mata berbinar-binar oleh Ayu dan Ibun.
Oh ya, Kami sekeluarga mengucapkan “Minal A’idin Walfaizin, Taqobbalallahu Minna Waminkum, Selamat Idul Fitri”
Mana cerita lebaranmu?