Kali ini nulis yang santai aja ya?
Anak wedokku itu bikin tulisan tentang Abahnya, duh bikin seneng aja, he he
Ayal memang memproklamirkan sebagai fans abah nomor satu. Ibun nomor dua, Ilham nomor tiga, diikuti Mino dan anaknya (lupa namanya).
Nah Ayal hari kamis ini wisuda Al Qur’an, hafal 30 Juz, eh kamsudnya Juz 30. Sebuah prestasi yang sungguh biasa-biasa saja, dibandingkan teman-temannya di SDIT Al Fityan Tangerang.
Namun bagi Ayal, ini catatan yang mesti ditulis dengan tinta hitam, maka ia mau wisudanya dihadiri Abah atau Ibunnya. Selain itu tak boleh, Ortu tidak tergantikan, katanya.
Untunglah aku bisa (dan harus) mengeset kamis untuk hadir di acara wisuda tersebut. Huff.
Omong-omong soal Ayal, di balik sikap cueknya ia sesungguhnya pekerja keras. Pulang-pergi sekolah naik sepeda. Hujan badai juga diterjang. Pernah masuk got pulang sekolah di tengah hujan besar karena gotnya gak kelihatan. Semenjak itulah rambut indahnya penuh kutu.
Ayal hidupnya penuh perjuangan. Ketika dulu ke Jepang, ia gak bisabaca dan menulis aksara Jepang. Butuh tiga bulan sampai ia bisa berkomunikasi dan punya teman-teman dekat seperti Kanade-can, atau Ayakacan (Dibaca: Aya Kacang).
Aku juga masih ingat ketika Ayal pulang sekolah hanya ganti baju dan bergegas ke taman. Diam-diam dia latihan senam.
Terenyuh melihat Ayal latihan dan gak bisa-bisa, akhirnya Abah turun gunung
Nah akhirnya Ayal bisa…
***
Nah sepulang dr Jepun, tantangannya beda, yaitu pelajaran di sekolah yang cukup berat.
Soal-soal sosial sih beres, matematika, ipa dan bahasa indonesia dibantu bimbel, Bahasa arab yang susah.
Awal-awal masuk sekolah di Al Fityan, Ia mendapatkan nilai 3 untuk rentang 0-100 😉
***
Tapi tenang saja, nanti kita cari cara terbaiknya.
Selamat siang Pak Hamid, salam kenal. Saya ingin bertanya seputar topik dosen dan jurnal, ke mana saya dapat menghubungi Bapak? Saya sempat ada message di facebook juga sebelumnya. Terima kasih Abah 🙂