Dulu saya pernah menulis tentang, Jadi kaprodi Ngapain Aja. Tulisan itu semacam refleksi atau bisa dibaca sebagai laporan akuntabilitas a la blogger, he he

Nah sekarang saya masih kaprodi, tapi beda lokasi. Semenjak Februari saya pulang kandang, jadi Kaprodi di S1 Ilmu Pemerintahan FISIP Untirta. Masih jadi ujung tombak, adanya di ujung trus ditombakin 😉

Situasinya agak berbeda juga sih.

Di S2, saya nyaris tidak punya pasukan. Hanya ada Sekprodi dan Staf Administratsi. Akibatnya lumayan jungkir balik, Kaprodi merangkap Chief Editor Jurnal, webmaster, dan lain-lain. Alhamdulillah, JIPAGS berkembang baik, web juga, serta berbagai kegiatan, termasuk mendatangkan akademisi berskala internasional. Mutu akademik juga lumayan terjaga. Maklum, keinginan saya waktu itu sederhana: Mahasiswa terlayani dengan baik dan mutu akademik terjaga. Saya selalu percaya bahwa Pascasarjana harus jadi etalase akademik Universitas.

Nah karena sesuatu hal, saya balik kandang ke FISIP menjadi Kaprodi di Ilmu Pemerintahan.

Tantangannya, selain meraih akreditasi lebih baik, termasuk juga membangun tim yang kuat, maklum sebagian besar dosennya adalah generasi millenial, termasuk saya.

Kabar baiknya adalah saya punya pasukan. Maka saya fokus membangun dan menarik manfaat dari berbagai jejaring yang saya miliki. Alhamdulillah, program perdana adalah menghadirkan Kepala P2P LIPI, Mas Firman sebagai Dosen Tamu dalam Kuliah Umum. Selain itu, Prodi IP Untirta dan P2P LIPI juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama.

Jurnal juga mendapat perhatian khusus. Sebetulnya JoG sempat belajar dari JIPAGS, sebelum JIPAGS diserang negara api. JoG sebagai jurnal yang dikelola secara fokus dan serius berkembang pesat. Saya hanya membantu dan memfasilitasi, ada Bung Dian yang “megang”. Nah salah satu bentuk fasilitasi adalah meminta kesediaan teman-teman akademisi produktif di berbagai institusi riset/pendidikan tinggi untuk menjadi mitra bestari. Pengelola juga saya ceburkan ke jaringan pengelola jurnal pemerintahan/politik dan mengikuti berbagai kegiatan penguatan. Alhamdulillah, beberapa waktu lalu JoG terindeks DOAJ, punya DOI dan tahap berikutnya mengejar akreditasi.

Jaringan lain yang bekerja adalah dengan kawan-kawan pegiat anti korupsi. Prodi IP yang memiliki mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi bertemu ngopi-ngopi dengan teman2 ICW dan menyepakati untuk bekerjasama mengintegrasikan Akademi Anti Korupsi ICW yang memiliki program e learning dalam mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi. Dosen pengampunya Bung Gozali dan Mbak Shanty. Kerjasama juga akan diperluas dalam bentuk riset dan pengabdian pada masyarakat. Nantikan launchingnya 31 Agustus, kabarnya ada menteri dan ketua KPK yang bakal hadir.

Prodi IP juga punya kerjasama manis dengan Untirta TV, membangun program e learning. Content dikerjasamakan produksinya dengan UTV, sementara platform dikerjakan oleh Bung Anis.

Nah, Prodi IP juga akan menggelar seminar nasional di bulan September. Sudah cukup banyak peserta mengirim paper untuk dibentangkan. Alhamdulillah. Selain harus sukses, ini menjadi batu loncatan menuju Seminar Internasional di tahun depan.

Nah urusan dalam negeri juga tak kalah penting. Hal pertama dalah kurikulum yang alhamdulillah beres. Beres dalam arti beres disusun, disahkan, disosialisasikan dan diberlakukan. Kerja keras semua dosen IP berbuah baik, di bawah koordinasi Mbak Ika.

Nah hasil lain adalah lulusnya sebagian mahasiswa angkatan pertama. Kabarnya, lulusan terbaik Untirta tahun ini juga dari Prodi IP. Si lulusan terbaik juga sedang berusaha keras meraih beasiswa LPDP. Doakan ya.

Nah kabar baik lain ya banyak juga yang musti disyukuri. Ruangan jadi luas, ada dispensernya, ada tambahan dosen baru, dan lain-lain. Oh ya jika dulu di MAP musti jadi webmaster, sekarang Ada Bung Anis yang lebih mumpuni. Saya bantu-bantu upload saja.

Semoga segala hal baik yang diniatkan berjalan baik ya. Saya selalu percaya kalau keberhasilan organisasi ketika yang bekerja adalah Superteam, bukan Superman, apalagi WonderWoman.

Tinggalkan Balasan