Sejatinya, Sultan Ageng Tirtayasa sendiri tidaklah kontroversial. Ia Sultan Kesultanan Banten yang amat terkenal, melawan VOC dan kemudian di era kemerdekaan mendapat gelar Pahlawan Nasional.  Salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Banten memakai nama SAT, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, disingkat UNTIRTA atau UNSAT. Hanya saja UNSAT sering diplesetkan menjadi Universitas Samping Terminal ;).

Nah, yang menjadi kontroversi adalah sosok citra dari SAT sendiri. Sederhananya, sosok seperti apakah SAT itu? Berkumis atau klimis? gundul atau gondrong? memakai kopiah atau sorban? Membawa keris atau golok?

Jika ada puluhan gambar diri Pahlawan Nasional, yang manakah Sultan Ageng Tirtayasa?

Seorang kawan, Qizink membuat kuis semacam ini di akun facebooknya, menggunakan foto-foto patung pahlawan nasional di TMII. Mayoritas jawaban dari mereka yang menjawab ngawur…

Kemarin, siang sampai malam saya dan Pak Agus Sjafari Dekan FISIP Untirta berbincang soal sosok Sultan Ageng Tirtayasa (SAT). Awalnya Pak Agus memposting foto SAT yang beliau ambil di Pesarean Sultan. Sosoknya sama dengan foto yang dipajang oleh BPAD di Banten Expo yang diduga adalah sosok Sultan Agung Mataram (SAM), sama dengan foto SAM yang ada di perangko tahun 2006.

1380456_10151900196904292_968016773_n
Credit: Facebooknya Qizink

Bagi sebagian orang mungkin ini tak penting, tapi bagi Untirta yang memakai nama SAT sebagai identitas tentunya amat penting.

Ternyata sulit menemukan rujukannya. Sosok yang konon asli adalah patung SAT di taman mini bersama para pahlawan nasional lainnya.


Credit: Facebook-nya Qizink

Credit: Facebook-nya Qizink

Nah, jika betul gambar diri SAT yang di Pesarean adalah gambar Sultan Agung Mataram tentu saja amat menyedihkan. Begitu juga jika BPAD memasang foto yang salah, ini memalukan. Apalagi jika di berbagai sekolah di Banten gambar diri yang disosialisasikan adalah gambar yang keliru. Perlu ada penelusuran yang serius untuk masalah ini, mungkin ke Depsos yang bertanggungjawab soal pengusulan Pahlawan Nasional, kepada anak keturunan Sultan atau ke sumber-sumber primer di Paris atau Leiden.

3 Comments »

    • Terima kasih Mas Umar. Tapi coba klik gambarnya, akan ada keterangan: Description “Keay Habee Haia-ni-praia (Kiai Ngabei Nayawipraya) principall Ambassador from Sultan Abdulcahar Abulnazar King of Suro-soan, formerly called Bantam, to his Ma:tie of Great Britain & c”, lithograph, dated 1682. Other text on the print is in Javanese.
      Saya memang kayaknya kenal foto ini, kalo gak salah ada di British Muesum, foto Dubes Kesultanan Banten untuk Inggris.

  1. Sebenarnya perihal ini sangat perlu dikaji ulang,terkait pembelajaran bagi siswa siswi di sekolah, pemikiran yg mulai kritis mempertanyakan hal-hal/sosok pahlawan yang di ingin dikenalnya lebih jauh.

Tinggalkan Balasan