Saya gagal mencari refleksi 2014 dan proyeksi 2015 di blog ini. Duh, padahal itu rutinitas yang semestinya terjaga. Bukan untuk sombong atau riya, tapi untuk mendokumentasikan apa yang dilakukan dan terjadi dalam hidup serta berencana lebih baik.

Tahun ini saya menulisnya terlambat, baru di hari ini.

Baiklah, saya akan memulai, sudah ngapain saja di 2015?

Tahun 2015 adalah tahun penentuan dalam hidup. Saya menargetkan bisa pulang ke tanah air bersama keluarga, membawa serta ijazah doktor. Alhamdulillah tercapai. Akhir Oktober saya diwisuda dan menjadi murid Sensei pertama yang meraih gelar Doktor. Semoga senior2 saya segera menyusul.

wpid-received_10153138227817078.jpeg

2015 juga tahun penting bagi anak-anak, pulang ke Indonesia setelah beberapa lama menjadi urang Kyoto. Alhamdulillah, anak-anak bisa bersekolah di SDIT Al Fityan yang bagusnya melebihi ekspektasi saya. Ke Sekolah bisa bersepeda baik berangkat maupun pulang, mempertahankan kemandirian yang sudah beberapa tahun dibangun.

Screen Shot 2016-01-05 at 11.17.40 AM

Kami menyebut ini masa transisi yang berat untuk semua anggota keluarga. Karena itulah saya tidak pergi ke ruang publik dan lebih banyak bersama keluarga. Senang rasanya mengetahui anak2 punya teman, Ilham lancar membaca dan Ayu ikut pramuka.

Oh ya ngomong2 kemandirian, pulang dari Jepun juga berarti hidup mandiri di Karawaci di rumah kontrakan karena rumah kami masih dikontrak. Mbulet kan?

Ibun juga sudah kembali ke kantornya, begitu juga saya. Karawaci adalah jalan tengah, sama2 jauh baik ke kantor Ibun maupun ke Untirta, tempat saya mengajar 🙂

Target berolahrga rutin memang belum tercapai, tapi berat badan saya menurun drastis. Entah kenapa kurang doyan makan. Jadilah akhir 2015 saya mencapai berat badan terendah selama tujuh tahun terakhir. Baju-baju dan celana lama terpakai kembali.

Blog ini juga mencapai reputasi yang baik dan stabil. Pengunjung tahun 2015 sebesar 284,806 orang dengan views 464,839, rata2 lebih seribu orang views perhari. Lumayan banget. Thanks sudah berkunjung 🙂

Screen Shot 2016-01-05 at 11.00.57 AM

Namun di tahun 2015 ini ada juga beberapa kegagalan. Pertama, saya gagal berolahraga rutin. Ada keinginan berlatih silat atau Thaiboxing yang belum terwujud karena satu dan lain hal. Semoga segera terealisasi.

Kedua, secara akademik saya tidak produktif. Keberhasilan di 2015 (lulus, dapat reward dan sebagainya) adalah buah dari produktivitas di tahun sebelumnya, 2014. 2015 ini tak ada karya akademik baik paper maupun buku. Harus segera bangkit kalau ndak akan semakin terbenam dan malu.

Nah mau ngapain di 2016?

Ada beberapa rencana sederhana.

Pertama, Kembali produktif. Ya harus dimulai, kembali ke riset dan menulis. Harus ada publikasi di jurnal nasional dan internasional. Pun rencana menulis buku harus dituntaskan.

Ketiga, olahraga rutin. Tubuh yang menua membutuhkan olahraga. Saya ndak mau berakhir tragis di usia muda.

Keempat, nah ini agak2 keduniawian. Bagaimanapun renovasi rumah tinggal harus dilakukan. Ilham dan Ayu sudah butuh kamar sendiri2. Bismillah, semoga ada rejeki.

kelima, kembali ke ruang publik. Anak2 sudah mandiri, saatnya saya pelan2 kembali ke ruang publik. Ada peran-peran keummatan yang harus dijalankan. Tentu setelah bertapa sekian tahun, tak mudah kembali ke dunia persilatan.

Lha bagaimana soal jabatan?

Bagi saya jabatan itu amanah yang harus dilakukan sungguh dan akan dimintai pertanggungjawaban, bukan sesuatu yang harus dikejar mati2an. Jadi tak termasuk rencana hidup yang harus dituliskan 🙂

Salam.

Tinggalkan Balasan