Tahun ini benar-benar aneh

Saya seperti nyeplos begitu saja ke tahun yang baru.

Nyeplos = Istilah saya untuk tiba-tiba udah masuk aja

Jika di tahun-tahun sebelumnya tahun baru disertai harapan baru, semangat baru atau resolusi baru, tahun ini seperti, “yah gitu aja”…

Jika tahun lalu berjibaku dengan pandemi dan (sempat) berharap tahun 2021 akan sudah lebih baik, awal tahun justru ditandai dengan pandemi yang semakin meluas.

Kabar-kabar di awal tahun adalah kabar-kabar sakit dan meninggalnya orang-orang yang dikenal dan dekat. Padahal di tahun lalu covid-19 masih seperti jauh.

Maka tulisan ini memang saya tunda-tunda. Saya ingin menulis ketika memang ada sebuah harapan yang muncul, ibarat mentari di ufuk timur.

Tapi tahun lalu memang amazing (baca: emejing).

Covid-19 mengubah cara kerja saya.

Sebagai pengajar di kampus, saya dan mahasiswa dipaksa untuk belajar jarak jauh. Untunglah kita udah membiasakan diri sebelumnya. Waktu jadi Kaprodi, ada beberapa mata kuliah yang memang sudah di set-up untuk hybrid. Jadi ketika PJJ sudah gak terlalu kaget. Yang kaget pastinya mahasiswa karena saya yakin sebagian memiliki kuota terbatas.

Tahun 2020 saya juga belajar jadi content creator. Emejing banget sih, hanya dalam 3 bulan (semenjak serius), chanel saya sudah monetize. Artinya udah dapet 1000 subscriber dan 4000 jam tayang. Cuma yang bikin kezel memang nunggu PIN Adsense yang gak dateng-dateng, sampai saat ini.

Tapi hari ini saya memutuskan untuk melanjutkan chanel youtube saya dengan serieus. Siapa tahu bisa kayak Upin Ipin dapet diamond play button

Tahun 2020 juga saya mulai kembali beraktivitas outdoor lebih sering. Awalnya sih karena gabung di Grup Bushcraft Indonesia di FB. Terus tahun November dan Desember ikut dua event buschcraft. Rasanya seru, belajar kembali ke alam: pasang tenda, belajar bikin api, masak-masak, pasang hammock, dan sebagainya. Seru banget. Tapi Januari ini nahan diri karena covid meluas dan kondisi alam lagi gak ramah. Tapi pelan-pelan peralatan outdoor semakin lengkap. Tenda ada dua (salah satunya muat 10 orang), alat masak komplit, alat hiking, dan yang terpenting pisau-pisau saya bertambah terus. Nanti saya review deh, pisau lokal sama interlokal.

Ada yang mau kemping bareng saia? kuy

Yang terpenting juga di tahun 2020 saya lebih punya waktu untuk diri sendiri. Sebelumnya nyaris gak pernah berhenti. Sepulangnya sekolah doktor saya langsung jadi Kaprodi MAP, dilanjut Kaprodi IP. Ndilalah gagal jadi Dekan dan niat awal ngurusi kampus, internasionalisasi dan mahasiswa harus diubah jadi ngurusi diri sendiri dan anak-anak. Tentunya ini waktu berharga karena ada ruang-ruang pijat refleksi yang lebih luas tentang hidup dan kehidupan.

Harusnya ini waktu yang pas juga untuk membuat publikasi yang serius.

Hanya problem mood yang semakin parah. Saya biasanya memiliki niat kuat. Niat ini diperkuat dengan nonton Drama Korea untuk membangun mood. Ndilalah jadinya binge-watching, nonton terus-terusan, ha ha. Parah ya…

Apa lagi ya catetan buat 2020?

Oh ya, saya gagal postdoc ke Jepun. Sedih tapi ya gak apa-apa.

Saya juga terlibat dalam seleksi jabatan tinggi di salah satu Kabupaten. Ini menyenangkan karena bisa belajar pada para senior.

****

Nah, sekarang kita udah nyeplos ke 2021.

Kita memulai tahun ini dengan kegetiran.

Tapi tentu saja getir gak boleh lama-lama.

Saya memutuskan kembali ke ruang publik. Walaupun mempertimbangkan covid-19, pastinya akan lebih banyak di dunia digital.

Tulisan ini salah satunya.

Dulu, blog ini salah satu rujukan terpenting di Indonesia untuk para dosen. Serius. Saya gak kenal banyak kolega dosen. Tapi banyak diantara mereka merujuk blog ini ketika memulai atau melanjutkan karir sebagai dosen.

Sekarang positioningnya tentu sudah berubah. Ketika saya cukup lama non-aktif, banyak kolega baru bermunculan dengan tulisan tentang pendidikan tinggi. Saya senang juga sih dengan kesemarakan ini.

Jadi, yang penting blog ini akan kembali diisi.

Saya bertanggungjawab kepada follower.

Selebihnya, tunggu tulisan selanjutnya ya….

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.